Slider

Gambar tema oleh kelvinjay. Diberdayakan oleh Blogger.

Cari Blog Ini

Recent Tube

POLITIK

NASIONAL

DUNIA

DAERAH

Sports

GALLERY

» » BIARLAH SAYA BERJIHAT SENDIRI

SBY: BIARLAH SAYA BERJIHAT SENDIRI
This Is My War


Jakarta Pro Rakyat Online 
Sejak siang hari Halaman Wisma Proklamasi 41 Jakarta Pusat dipenuhi hampir seribu orang Kaders Partai Demokrat dari DPD Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, DKI Jakarta dan sejumlah simpatisan Demokrat. 

Semua numplek di sana lengkap dengan jas biru kebesaran Partai Demokrat layaknya hajatan kongres. Semua hadir dan punya satu tujuan,  mendampingi Ketua Umum mereka, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melaporkan Wirman Wijaya pengacara Setnov ke Bareskrim Mabes Polri.

Pengacara Setnov itu dalam kasus eKTP dianggap SBY,  telah memfitnah sekaligus mempermalukan dirinya. Pada persidangan kasus KTP elektronik di Pengandilan Tipikor beberapa waktu lalu saksi Mirwan Amir yang mantan pengurus Demokrat dicecar oleh Firman soal pertemuannya dengan SBY di Cikeas dan menjelaskan adanya kesalahan. 

Namun SBY dengan tegas membantah dan mengatakan tidak pernah sekalipun membahas sebuah kebijakan negara di kediaman pribadinya. "Hayo tunjukkan kepada saya. Kapan, di mana, dan saksinya siapa saja, " tegas SBY.

"Saya tahu apa yang harus saya lakukan. Tidak mungkin saya campuradukkan masalah negara dengan pribadi atau partai," lanjut SBY   

Teriakan keras mengutuk Firman pun membahana di Jakarta dan seluruh Indonesia. Maju dan lawan pihak-pihak yang bermaksud memfitnah dan mencari kambing hitam. 


Seret Firman Wijaya ke pengadilan. Tangkap Firman Wijaya dan banyak lagi sumpah serapah menggema di halaman Wisma Proklamasi, Markas Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat di Jl.Proklamasi Jakarta.

Dengan tenang penuh wibawa SBY menemui kaders nya dan para wartawan sore itu.  "Kita sekarang diuji kembali oleh Tuhan dan sejarah," kata SBY mengawali konferensi pernya, Selasa kemaren. (6/2/2018).

"Mudah-mudahan kita semua dengan ihtiar dan upaya yang kita lakukan serta dengan pertolongan Allah SWT, Tuhan yang Maha Kuasa, ujian ini dapat kita hadapi dan kita lulus," ucap SBY dengan sedikit terharu. 

SBY pun mengingatkan kembali sejumlah fitnah dan serangan-serangan politik yang pernah dialamatkan kepadanya dan keluarga. Mulai dari akan dilaksanakan Pilkada DKI Jakarta. Ibarat jalan panjang dan berliku itulah kenyataan yang dihadapi seorang mantan Presiden RI. 

"Saudara masih ingat saya dituduh menggerakkan dan mendanai sebuah aksi massa. Saya dituduh menggerakkan orang untuk melakukan pemboman istana," kenangnya 

Juga saat itu, rumah nya digeruduk massa pengunjuk rasa. Belum lagi jelang pemungutan suara, kembali mantan Ketua KPK Antasari Azhar dengan tendensius dan merugikan perjuangan politik Demokrat yang mengusung AHY menjadi Cagub. 

Kadang kata sepedas cabe seperti perkataan Firman Wijaya, yang membuat SBY, dan kaders Demokrat kepanasan dan terluka. Jika hadirmu membuat luka biarlah pahit terasa indah. Dan luka itu kembali menganga.

"This is my war," Kata SBY. Kini saatnya saya berjihat di jalan kebenaran untuk membersihkan nama saya pribadi dan keluarga. Saya hanya mohon doa dari saudara-saudara," pinta SBY 

Kalimat penutup SBY ini membuat banyak kaders menitikkan air mata. Salah satunya Mangindaan, mantan Menteri Perhubungan era SBY.  "Kita sedih. So nianda tahan. Tak terasa ini air mata so malele dengar pidato SBY itu," ujar Mangindaan dengan logat Menado yang kental  kepada Tommy R.Arief dari Pro Rakyat Online.

Dari Proklamasi SBY dan rombongan menuju Bareskrim Polri untuk melaporkan Firman Wijaya.

 

 

    

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar:

Leave a Reply